Tuesday, September 05, 2006
Kematian Crocodile Hunter
Rasa-rasanya hampir satu dunia terkejut dengan kematian si 'Pemburu Buaya' Encik Steve Irwin. Saya terkejut, dan agak sedih. Hari ini berita kematiannya terpampang di dada-dada akhbar. Banyak juga blog yang bercerita tentangnya. Blog ini sebagai blog kontemporari (eceh..) pun tak nak ketinggalan. Kali ini dari perspektif saya, dan kawan baik. Klik pada gambar untuk paparan lebih besar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Kelakonya korang berdua!
Rahah kelakar.. alin tak..hehe
kesian juga Si Steve ni... di negara sendiri pun 'kureng' dihargai... dlm sibuk-sibuk cerita jasa baik dia conserve endangered animals.. ada juga 'mulut-mulut' celupar yg kata..he's teasing the animals..dan diaorg tu 'balas dendam'... sbb dia selalu "kenakan buaya...."..apara... Cadang nak award national funeral... tapi akhirnya decided private funeral je...
salam... yeah, agree dgn anonymous (tp mcm x anonymous sgt je..) ppl in steve's country could appreciate him more... tp kematiannya manifestasi jelas bhw mudah sungguh Allah nak tarik nyawa kita.. dlm beberapa saat je.. when we least expect it.. jd, saja nak share sajak nie...penned by my colleague.. hopefully kita sama2 akan dekat dgn Yg Maha Esa.
Menangis Pada Alam
Aku di balik bayang,
Merenung sispan bilah cahaya,
terkedu aku bermain bahasa,
melepas camar hati kekang.
Aku suka bersuara,
berteriak sopan pada alam;
Langit, aku cemburu,
pada syuhada yang telah lalu.
Burung, aku rindu,
pada juang penutup jurang.
Batu, aku malu,
kerna kaki masih bersimpuh.
Sungai, aku sedih,
bila bibir bicara bohong.
Daun, redupkan aku,
agar api menyala hitam
hingga gerhana tak sudi bertamu.
Masa, jangan tunggu aku,
nanti ku buat kau jemu.
Hujan, basahi aku,
agar rindu tak damba diseru.
Alam dengarkan aku,
Aku cinta Allah dan Rasulku.
Manusia, bantu aku,
agar bicara tak mati di pena.
~from Pena Pistola~
arisin' : Terima kasih atas sajak. Cemburu betul pada kawan yang bijak dengan pena tu..
Post a Comment